Rabu, 13 Juli 2011

JANGAN SALAH BERDOA


Oleh: Prof Dr Yunahar Ilyas


Saya memiliki sahabat yang sangat beruntung. Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi juga mendapat kesempatan bermukim di dua kota suci yang menjadi idaman banyak orang Islam. Selama empat tahun belajar di Madinah, dia dapat sepuasnya shalat di Masjid Nabawi, bahkan tidak terhitung shalat di Raudhah, satu taman surga di dunia ini. Begitu juga setelah bermukim di Makkah, dia dapat melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kecuali Ashar, karena lebih banyak dilaksanakan di kampus.


Setiap habis shalat, dia tak pernah lupa berdoa. Yang paling sering dia minta dalam doanya adalah semoga Allah SWT memudahkan jalan baginya menghajikan kedua orang tuanya. Tatkala melepas kepergiannya dulu ke Tanah Suci, sang ibu berkata dengan suara lirih: "Nak, apakah Ibu suatu saat mungkin sampai ke Tanah Suci itu, mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam?" Setiap kali ingat pertanyaan ibunya itu, dia semakin khusyuk berdoa agar Allah memperkenankan doanya.


Alhamdulillah, doa sahabat saya terkabul. Dari hasil menyisihkan beasiswa setiap bulan, dan nyambi bisnis kecil-kecilan pada musim haji, dia dapat menghajikan kedua orang tuanya. Tidak henti-henti dia mensyukuri nikmat Allah yang tak terhingga itu. Sekarang musim haji sudah berlalu, kedua orang tuanya sudah kembali ke Tanah Air, sahabat saya konsentrasi menghadapi ujian yang sangat menentukan.


Semester ini, sahabat saya hanya mengambil satu mata kuliah. Jika satu mata kuliah ini tidak lulus juga, dia masih diberi kesempatan untuk menempuh ujian sekali lagi. Jika tidak lulus, dia akan drop out (DO). Dia optimistis lulus karena satu semester ini hanya belajar satu mata kuliah. Semua buku wajib dan yang dianjurkan profesor sudah dipelajarinya. Tetapi sayang, setelah nilai diumumkan, dia tetap tidak lulus.


Akhirnya, dia belajar lagi untuk persiapan ujian ulangan sebulan lagi. Ini ujian sangat menentukan nasibnya, terus kuliah apa pulang kampung. Profesor mata kuliah itu sudah didatanginya, memohon pengertian. Dengan dingin sang profesor menjawab: "Biasa, ujian itu ada yang lulus ada yang tidak". Apa yang dia khawatirkan itu, terjadi juga, dia tetap tidak lulus dan akhirnya apa boleh buat, dia DO.


Sebelum meninggalkan Kota Makkah, sahabat saya itu mencoba mengingat-ingat apa kesalahannya, mengapa dia sampai DO. Tiba-tiba dia ingat, suatu hari pernah berdoa di Multazam dengan penuh kekhusyukan: "Ya Allah. Izinkan aku menghajikan kedua orang tuaku. Kumohon ya Allah. Asal aku dapat menghajikan kedua orang tuaku, kuliahku DO juga tidak apa-apa ya Allah."


Sahabat saya sadar dia telah salah berdoa. Akhirnya, dia berdoa lagi dengan sepenuh hati di Multazam, memohon ampun atas kesalahannya dalam berdoa. Harusnya dia meminta kedua-duanya, dapat menghajikan kedua orang tua dan lulus ujian dengan nilai baik. Setelah memperbaiki doanya, dia coba lagi melamar strata dua di universitas lain di Arab Saudi.


Alhamdulillah, dengan karunia dan izin Allah, dia diterima lagi kuliah S2 di kampus lain. Sekarang sahabat saya itu sudah menyelesaikan pendidikan doktornya dan berkiprah di Tanah Air. Itulah pelajaran dari sahabat saya, jangan salah berdoa, memohon kepada Allah.


Sumber : http://www.republika.co.id


Rabu, 22 Juni 2011

RAHASIA MENGUBAH TAKDIR

Bisakah Mengubah Takdir?

Banyak orang malas yang menjadikan takdir sebagai dalih atas kemalasannya. Padahal, takdir itu bisa diubah. Memang, tidak semua takdir bisa diubah. Misalnya, jika kita ditakdirkan sebagai seorang laki-laki, tidak bisa diubah menjadi seorang perempuan. Kita memang tidak bisa mengubah takdir yang sudah terjadi sebab waktu memang diciptakan tidak bisa mundur. Yang dimaksud mengubah takdir disini ialah mengubah takdir dimasa mendatang.


Lalu bagaimana cara kita mengubah takdir? Cara yang benar dan tepat, tentu saja harus bersumber dari Pembuat takdir yang tiada lain Allah SWT melalui Al Quran dan Hadits Nabi saw.


Bagi Anda yang belum tahu, bahwa takdir bisa diubah, silahkan simak hadist berikut:


Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)


Cara Mengubah Takdir, Mengubah Takdir Dengan Berdo’a.


Allah yang menetapkan takdir kita, maka Allah memiliki kuasa untuk mengubahnya, artinya takdir baru bagi kita. Mengubah takdir artinya Allah menggantinya dengan takdir baru. Tetap, Allah yang menetapkan takdir. Cara pertama ialah dengan berdo’a seperti yang dijelaskan pada hadits diatas.


Cara Kedua adalah bersedekah. Rasulullah SAW pernah bersabda : “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)


Cara Ketiga adalah bertasbih. Ada hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah bersabda :

Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu? Para sahabat menjawab : “Ya, wahai Rasululullah, Rasul bersabda “Yaitu do’a “Dzun-Nun : “LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADH-DHOLIMIN” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang dholim”).(H.R. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).


Cara keempat ialah dengan bershalawat ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala sholawatnya untuk Rasulullah SAW, maka Rasul berkata kepada orang tersebut : “Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni(H.R Imam Ahmad At-Tabroni).


Jadi, jangan pernah berhenti berdo’a dan berusaha. Seburuk apa pun kondisi saat ini, semuanya masih bisa berubah. Bagaimana pun pahitnya pengalaman kita dimasa lalu, masih bisa berubah. Optimis selalu Anda bisa mengubah takdir Anda menjadi lebih baik.


Sumber http://www.motivasi-islami.com/


Kamis, 31 Maret 2011

BAGAIMANA AGAR BISA KONSISTEN MERAIH SUKSES


Banyak yang mengatakan, konsisten adalah sesuatu yang paling berat. Tetapi kita tidak punya pilihan lain, jika Anda ingin sukses dalam jangka panjang, konsisten harus menjadi bagian hidup Anda. Tidak bisa tidak.

Konsisten menjadi kata yang paling ditakuti. Banyak orang yang menghindari kata ini, mereka ingin sukses secara instan tanpa harus melewati kata konsisten. Sayangnya itu tidak ada.
Kosistensi juga sering menjadi penghambat sukses. Banyak orang yang memiliki ilmu banyak, namun dia tetap tidak berhasil karena dia tidak konsisten mengamalkan ilmunya. Lalu, bagaimana agar bisa konsisten meraih sukses?

Mulailah Konsisten Dari Yang Kecil

Saya teringat sebuah hadits tentang konsistensi. Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)

Jangan disalahartikan, kata sedikit disini bukan berarti menyuruh sedikit. Kata ustadz saya, hadist ini menekankan pada berkesinambungannya. Artinya amal yang dilakukan secara lestari itu disukai Allah. Tentu saja, apa lagi jika kita melakukan amal yang banyak dan berkesinambungan.

Tetapi untuk langsung menjalankan amal yang banyak dan kontinyu akan sulit sekali. Utamakan dulu keberlangsungannya meski sedikit. Setelah terbiasa dengan yang sedikit, insya Allah akan lebih mudah untuk melakukan amal yang lebih banyak.

Begitu juga untuk mencapai keberhasilan. Anda bisa memulai melakukan sesuatu yang kecil dulu, tetapi lakukanlah dengan konsisten. Jika Anda ingin sukses ngeblog misalnya, mulailah dengan melakukan komentar pada blog orang lain sepatah dua patah kata secara konsisten. Suatu saat, Anda akan menjadi seorang blogger besar.

Jika Anda ingin menjadi pebisnis, mulailah melakukan hal kecil dulu secara konsisten. Misalnya baca artikel tentang bisnis. Atau bisa juga mulai menjual produk, meski sedikit tetapi Anda konsisten menjual. Lama kelamaan, kemampuan dan mental Anda akan terbentuk menjadi pebisnis yang handal.

Jadi, agar Anda bisa konsisten, mulailah dengan yang kecil dulu.

Ingatlah Nilai Tindakan Anda Sekecil Apa Pun

Saat Anda membaca Al Quran, setiap huruf akan mendapatkan balasan dari Allah. Ya, setiap huruf. Artinya sekecil apa pun ibadah itu akan bernilai. Agama mengajarkan agar kita merasakan dan mengingat nilai amal kita sekecil apa pun. Manfaatnya, sampai sekarang lantunan ayat suci Al Quran tidak pernah berhenti. Banyak orang yang secara konsisten membaca Al Quran.
Begitu juga untuk meraih sukses lainnya. Jika Anda melakukan sesuatu yang akan membawa kepada keberhasilan, maka ingatlah setiap langkah Anda akan mendekatkan kepada sukses. Jika Anda sedang berkerja, ingatlah setiap ketikan Anda di komputer akan membawa hasil. Jika Anda menabung untuk menunaikan ibadah haji, setiap setoran akan mendekatkan Anda ke tanah suci.

Jika Anda seorang penjual, setiap Anda menawarkan produk, artinya Anda akan semakin dekat ke pembeli. Meski pun Anda mendapatkan penolakan, artinya Anda akan semakin dekat dengan orang yang membutuhkan produk Anda. Jika Anda seorang pebisnis, ingatlah setiap usaha pemasaran akan menumbuhkan bisnis Anda.

Setiap langkah, setiap tindakan, dan setiap ucapan yang benar adalah bernilai dan akan mengantarkan Anda kepada keberhasilan. Jika Anda mengingat itu, maka sekecil apa pun manfaatnya, bahkan tidak dirasakan secara langsung, Anda akan tetap konsisten melakukannya.

Agar Konsisten, Pengawasan Sering Diperlukan

Jika Anda masih sulit untuk konsisten, mungkin Anda perlu bantuan orang lain untuk mengawasi Anda. Jika Anda seorang pekerja, Anda tentu diawasi oleh atasan Anda. Jika kurang diawasi, Anda bisa meminta untuk diawasinya. Aneh memang, banyak orang yang menghindar dari pengawasan atasan, tetapi jika Anda ingin sukses, mintalah diawasi.
Bisa juga pasangan hidup, istri atau suami Anda. Mintalah pasangan Anda untuk mengingatkan jika Anda tidak konsisten melakukan sesuatu. Bahkan, anak pun bisa mengawasi kita. Jika masih punya orang tua, orang tua pun bisa mengawasi konsistensi Anda.

Jika perlu, milikilah seorang mentor. Anda bisa mendapatkan pengawasan dari seorang mentor. Bahkan, jika perlu Anda bisa mencari seorang “komandan” yang mengawasi tindakan Anda dan mampu memberikan hukuman bagi Anda. Kenapa tidak?

Jadi ada tiga ide agar Anda bisa konsisten, yaitu mulailah dari yang kecil, mengingat nilai dari setiap tindakan sekecil apa pun, dan jika perlu mintalah seseorang untuk mengawasi Anda. Sebenarnya masih ada ide-ide lain agar Anda bisa konsisten, insya Allah lain kali dibahas.

Penulis Artikel Rahmat ST ;
Sumber Artikel http://www.motivasi-islami.com


LINK BANNER